Jumat, 27 Maret 2015
Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan Yang Tak Diikhlaskan
Kita tak semestinya berpijak diantara
Ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri ditengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta
Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi
Payung Teduh : Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan Yang Tak Diikhlaskan
Tidurlah
Akhirnya malam tiba juga
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Payung Teduh : Tidurlah
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Payung Teduh : Tidurlah
Resah
Aku ingin berjalan bersamamuDalam hujan dan malam gelapTapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmuDi antara daun gugurAku ingin berdua denganmuTapi aku hanya melihat keresahanmu
Aku menunggu dengan sabarDi atas sini, melayang-layangTergoyang angin, menantikan tubuh itu
Aku ingin berdua denganmuDi antara daun gugurAku ingin berdua denganmuTapi aku hanya melihat keresahanmu
Ingin berdua denganmuDi antara daun gugurAku ingin berdua denganmuTapi aku hanya melihat keresahanmu
Payung Teduh : Resah
Langganan:
Postingan (Atom)